Salahsatu kebiasaan negatif yang mendominasi setiap pribadi adalah melakukan sebuah kesia-siaan. Pada akhirnya bukan hanya diri sendiri yang menjadi rugi. Namun karya Tuhan juga didalam dirinya musnah. Seperti yang terjadi oleh Simson. Kesia-siannya dalam mengikuti hawa nafsunya berujung pada penyesalan yang tak terkira.
Alkitab mencatat bahwa Simson merupakan salah satu pahlawan iman yang besar dan "...memerintah sebagai hakim atas orang Israel dalam zaman orang Filistin, dua puluh tahun lamanya." (Hakim-Hakim 15:20). Namun dirinya tidak konsisten mengerjakan panggilan Tuhan, malah berkompromi dengan dosa, tidak lagi hidup menurut pimpinan Roh Tuhan tapi menuruti keinginan daging.
Karena kecerobohannya sendiri Simson harus menanggung akibatnya: kehilangan kekuatan, dibelenggu, dipenjara, dicungkil matanya dan menjadi tontonan bangsa kafir! Ia dipermalukan di depan banyak orang. Akibat menuruti kedagingannya akhirnya Simson mengabaikan perjanjiannya dengan Tuhan dan melangkah keluar dari panggilan hidup yang sudah Tuhan tetapkan. Ia menyalahgunakan kekuatan dan kelebihan fisik yang diberikan Tuhan untuk memuaskan hawa nafsunya.
Menjelang akhir hidupnya Simson menyadari kesalahannya dan berseru kepada Tuhan, "Ya Tuhan ALLAH, ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali ini saja, ya Allah, supaya dengan satu pembalasan juga kubalaskan kedua mataku itu kepada orang Filistin." (Hakim-Hakim 16:28). Namun semuanya sudah terlambat walau "Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak dari pada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya." (Hakim-Hakim 16:30b), tapi hidup Simson harus berakhir dengan tragis.
Ini peringatan bagi kita para pelayan Tuhan! Melayani Tuhan adalah anugerah tak ternilai. Karena itu jangan pernah sia-siakan panggilan Tuhan dalam hidup kita.
Sumber : Air Hidup